Kamis, 16 Februari 2012

Penyakit Yang Dapat Dideteksi Melalui Mata


Mata adalah jendela hati, seseorang dapat dilihat karakternya dengan melihat sorot mata orang tersebut. Bahkan tidak sedikit paranormal yang mengiklankan dirinya dapat mengetahui segala permasalahan seseorang dengan tatapan matanya.

Namun sebenarnya mata adalah jendela seluruh tubuh kita, dengan melihat sorot mata seseorang, kita juga dapat mengetahui berbagai penyakit yang diderita oleh orang tersebut. Hal ini seperti yang kami kuti pdari http:// detikhealth.com, yang mewawancarai Dr. dr. Tjahjono Darminto Gondhowiardjo, Sp.M, anggota baru Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) disela-sela kuliah innaugurasi 'Menguak Jendela Hati Sebagai Embrio Proses Berpikir Manusia' di RSCM, Jakarta, yang ditulis pada Kamis (23/6/2011).

Menurutnya, mata bias dijadikan indicator kesehatan, antara lain: diabetes, stroke, kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan multi sclerosis."Mata yang terlihat bening dari depan mengandung kornea dan lensa avaskuler (tidak memiliki pembuluh darah). Ketika misalnya darah penuh dengan gula atau obat-obatan, makalensa cenderung keruh," ujar Dr. Tjahjono.

Kemudian, lanjut Dr.Tjahjono, ada retina yaitu lapisan paling tipis tapi mengandung banyak pembuluh darah. Padasaat kualitas darah berubah maka bias dideteksi dari retina, apakah ia berisiko stroke atau penyakit jantung.

Mata juga bias menjadi jendela yang menunjukkan kondisi arteri seseorang. Jika terlalu banyak kolesterol yang menumpuk di dinding arteri dan membentuk plaktebal, maka bias menyebabkan oklusi vena retina saat ada penyumbatan di aliran darah ke dan dari mata.

Arteri retina yang dipersempit atau diblokir oleh kolesterol dapat menghambat sambungan antara saraf optic dan otak. Jika hal ini terus menerus dibiarkan akan menyebabkan sebuah gumpalan darah, maka secara tiba-tiba dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan tanpa rasa sakit.

Seseorang bias mengetahui kadar kolesterolnya apakah tinggi atau normal melalui pemeriksaan mata. Seperti dikutip dari Discovery Health, melalui pemeriksaan mata dapat dilihat cirri berikut:

  1. Corneal arcus, yaitu suatu cincin putih atau abu-abu tipis disekitar tepi kornea. Hal ini menunjukkan ada endapan lemak dan kolesterol di dalam mata. Meskipun sering terlihat pada orang yang sudah tua, tapi orang muda sebaiknya tidak mengabaikan hal ini. Jika ditemukan kondisi ini, maka seseorang disarankan untuk melakukan pemeriksaan kolesterol lebihlanjut.
  2. Hollenhorst plaque, yaitu adanya potongan kecil dari bahan lemak (kolesterol) yang berasal dari patahan lemak di dinding pembuluh darah dan pergi kemata. Plak ini dapat menyebabkan oklusi vena retina dan menunjukkan adanya masalah serius yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.

Beberapa kondisi kesehatan juga bias dilihat dari mata seperti jika saraf optic bengkak dan terdapat darah di mata bias menjadi indikasi dini adanya tumor otak. Saraf optik yang pucat dan bengkak menunjukkan adanya multiple sclerosis. Diabetes juga bias dilihat dari melemahnya penglihatan, mata kusam menunjukkan kon disi tubuh yang tidak sehat sedangkan mata yang terang dan bersih menunjukkan kondisi kesehatan yang baik.

Karenanya pemeriksaan mata secara teratur tidak hanya berguna untuk melihat apakah penglihatan seseorang masih normal atau tidak, tapi untuk memeriksa kondisi mata secara keseluruhan sehingga bias mengetahui kondisi kesehatannya.

"Saraf mata berkembang dari usia 0-9 tahun. Maka sebaiknya lakukan pemeriksaan mata sejak dini. Anak TK yang usia 4 atau 5 tahun harus sudah pernah diperiksa. Di atas 18 tahun setidaknya 1 tahun sekali dan jika sudah di atas 40 tahun lebih sering lagi," tandas Dr. Tjahjono.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar