Kamis, 01 Maret 2012

Bahaya Tidur Sambil Mendengarkan Musik dan Menonton TV


Saat ini banyak kita jumpai orang yang suka mendengarkan musik saat mereka beraktivitas. Baik saat berkendaraan, maupun saat tidur. Disadari atau tidak, kebiasaan tersebut ternyata banyak menimbulkan bahayanya ketimbang manfaatnya.

Apalagi saat ini banyak juga orang yang tidur namun kondisi televisi tetap menyala karena mereka sedang mendengarkan musik. Salah satu contoh bahaya yang kerap terjadi adalah, saat seseorang mengendarai kendaraan, sementara telinga mereka tertutup earphone untuk mendengarkan lagu, yang akhirnya tidak konsentrasi sehingga terjadi kecelakaan.

Bukan Cuma itu saja, sebagian orang merasa tidak masalah dengan kebiasaannya yang menyalakan lampu ruangan ketika tidur, mendengarkan musik atau menonton TV sampai tertidur. Bahkan sampai menjadi suatu yang mesti dilakukan, jika tidak, maka tidak bisa tidur .

Perlu kita ketahui sebenarnya otak tidak pernah tidur. Otak selalu menjalankan aktifitasnya meski tidak sesibuk saat kita bangun tentunya.Yang terjadi ketika kita tidur namun sambil dengan mendengarkan musik, TV dalam keadaan hidup atau lampu menyala maka gelombang suara atau cahaya yang dipancarkan oleh peralatan tersebut diterima oleh indera pendengaran dan penglihatan kita.

Gelombang tersebut menembus kelopak otak kita. Otak yang seharusnya istirahat akan kembali terangsang bekerja dan mengolah informasi yang masuk.

Bila hal tersebut kita lakukan setiap hari, maka otak kita terus bekerja mengolah informasi yang masuk. Kendati demikian bagi kita yang sudah terbiasa tidur dengan lampu menyala, mendengarkan musik atau menonton TV sampai tertidur mesti merubahnya.

Seperti yang dikutip dari http://www.kaskus.us, dijelaskan bahwa kebiasaan memelototi televisi atau mendengarkan musik saat tidur sangatlah berbahaya . Bukan cuma lantaran banyak waktu anda yang terbuang percuma, tapi televisi punya pengaruh negatif buat kesehatan anda.

Menurut penelitian, televisi dan monitor komputer dapat menghasilkan radiasi, baik yang meng-ionisasi maupun yang tidak. Rdaiasi ini secara potensial dapat menurunkan derajat kesehatan manusia. Monitor, atau dalam istilah teknik disebut dengan video display terminal (VDT) ternyata berkait dengan beberapa masalah pada manusia, seperti keguguran, kelainan janin, mual, muntah, sakit kepala, rasa tegang pada leher dan bahu, masalah kulit dan gangguan pada mata (tegang pada mata dan penglihatan kabur).

Para ahli hingga saat ini masih terus menyelidiki hubungan keluhan2 tersebut dengan radiasi VDT televisi atau monitor komputer. Apalagi yang sudah usang memancarkan berbagai tipe radiasi seperti sinar X, ultraviolet, visible light, infra merah, extremelylow frequency (ELF), dan very low radiofrequency (VLF) serta electro magnetic fields (EMF). Berbagai penyakit dapat ditimbulkan, seperti eritema, penuaan dini, kanker, katarak, bahkan shock.

Untuk menanggulangi, anda bisa menerpakna beberapa cara seperti jarak, radiasi magnetic berbanding terbalik dengan pada umumnya jarak aman dari televisi atau monitor komputer adalah 35 cm. Namun, sebagian para ahli mengabjurkan jarak sedikitnya 70 cm dari depan layar. Selain itu, medan magnet pada umumnya lebih besar di bagian belakang monitor atau samping monitor sekurang2nya 1 meter.

Penggunaan layar filter dapat membantu dalam arti mengurangi medan elektrik, UV dan visible light pada jarak dekat dari layar televisi. Namun, tampaknya tidak terlalu efektif pada jarak yang biasanya dipakai pengguna komputer, dan tidak pula mengurangi medan magnet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar