Jumat, 30 Maret 2012

Menguap Ternyata Mendinginkan Otak

Sering kali orang menganggap kalau menguap itu adalah tanda datangnya rasa kantuk atau kelelahan. Namun, sebaiknya jangan selalu beranggapan begitu sebab menguap bisa berarti otak kita yang miliki suhu yang sangat tinggisehingga butuh untuk didinginkan.

Dengan demikian, ternyata fungsi sebenarnya dari menguap adalah sebagai pendingin yang berguna bagi kesehatan yang banyak belum diketahui orang.

Selain itu, menguap terkadang dianggap tidak sopan atau memalukan saat dalam situasi rapat maupun kerja saat diperkantoran. Sehingga yang terkesan kalau menguap merupakan tanda mengantuk atau rasa bosan dan terlihat sebagai orang pemalas. Bisa jadi, namun hal tersebut tidaklah semuanya benar sehingga perlu diluruskan .

Seperti yang dikutip dari http://inpogue.com, dijelaskan bahwa Peneliti dari Universitas Princeton, Amerika Serikat, menemukan bahwa kalau menguap dengan lebar dapat menurunkan temperatur otak dan mencegahnya mengalami kondisi over-heating.

Profesor Andrew Gallup, kepala peneliti, dan timnya melakukan penelitian pada musim dingin, dengan meminta pada 80 pejalan kaki secara acak untuk melihat foto orang yang sedang menguap.

Lalu, ia membuat catatan untuk melihat apakah responden ikut menguap. Penelitian ini juga dilakukan saat musim panas. Diketahui, ada setengah dari responden menguap di musim dingin. Sementara, hanya seperempat yang menguap di musim panas.

Hal ini membuat peneliti menganggap menguap bisa mendinginkan otak, yang pada awalnya tampak kontra-intuitif. Menurut Profesor Gallup, menguap mendinginkan otak melalui pertukaran panas dengan udara dingin, yang ditarik secara dalam. Tetapi, sistem ini tidak akan bekerja pada saat cuaca panas.

“Hampir 40 persen responden (di musim dingin dan panas) menguap pada lima menit pertama saat berada di luar ruangan. Tetapi presentase yang menguap pada musim panas menurun hingga kurang dari 10 persen sesudahnya,” kata Profesor Gallup, seperti dikutip dari Daily Mail.

Hal ini juga bisa membantu menjelaskan mengapa orang menjadi bingung dan mengalami disorientasi dalam cuaca panas yang ekstrim. Itu karena otak memiliki cara terbatas melakukan pendinginan. Para ilmuwan mengatakan bahwa hasil penelitian memberikan pemahaman yang lebih baik terkait kondisi penyakit saraf seperti motor neurone atau epilepsi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar