Jumat, 16 Desember 2011

80 Persen Penderita Osteoporosis adalah Wanita


Mungkin anda sudah tidak asing lagi dengan istilah osteoporosis. Ya, osteoporosis adalah keadaan di mana mineral-mineral penting mulai berkurang pada tulang.

Penyakit ini merupakan penyakit yang menakutkan karena semua orang bisa berisiko terkena penyakit ini di masa tuanya. Menurut penelitian yang ada, osteoporosis umumnya diderita oleh kamu wanita. Namun, penyakit ini juga dapat menyerang kamu pria. sekalipun anda adalah seorang pria. Jika sudah terkena penyakit ini, seseorang bisa mengalami patah tulang secara tiba-tiba tanpa adanya benturan atau kecelakaan.

Seseorang yang terkena penyakit osteoporosis perlu latihan dan mendapatkan cukup kalsium dan vitamin D untuk membantu menjaga tulang agar tetap kuat. Penderita osteoporosis mungkin juga perlu mengkonsumsi pengobatan susu herbal MILKUMA untuk penyembuhan penyakit osteoporosis, terutama osteoporosis pada lansia.

Seperti yang kami kutip di http://www.metrotvnews.com, ternyata sekitar 80 persen penderita osteoporosis atau menurunnya kemampuan tulang dalam menyerap kalsium adalah wanita, sehingga diharapkan agar dapat melakukan langkah antisipasi bagi penyakit yang mengakibatkan kerapuhan tulang itu.

"Data memang menunjukkan penderita osteoporosis kebanyakan wanita, ini karena pengaruh hormon estrogen, terutama kalau sudah memasuki masa menopause," kata Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Direktorat Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Ekowati Rahajeng dalam temu media memperingati Hari Osteoporosis Nasional di Jakarta, Jumat (28/10).

Tapi bukan hanya wanita yang telah memasuki masa menopause yang rentan osteoporosis. Wanita muda juga dapat menderita penyakit tersebut terutama jika pengaruh hormonnya tidak seimbang seperti wanita yang mengalami penghentian siklus menstruasi (amenorrhea). Dua dari lima atau 41,7 persen penduduk Indonesia berIsiko terkena osteoporosis atau memiliki massa tulang yang kurang dengan prevalensi osteoporosis sendiri sebesar 10,3 persen.

Persatuan Osteoporosis Indonesia (Perosi) memperkirakan pada 2000 jumlah wanita Indonesia yang mengalami menopause sebanyak 15,5 juta orang. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat menjadi 24 juta wanita pada 2015 dimana para wanita ini rentan mengalami osteoporosis. "Osteoporosis sering disebut sebagai 'silent disease', penderita biasanya tidak merasakan nyeri apapun sampai tidak mampu bangun atau melakukan aktivitas sehari-hari hingga akhirnya cedera patah tulang karena trauma ringan atau tanpa trauma," papar Ekowati.

Bukan hanya wanita yang rentan kerapuhan tulang. Pria juga begitu, terutama mereka yang banyak mengkonsumsi kopi, minuman bersoda dan merokok. Kafein kadar tinggi di kopi dan soda serta lebih dari 1.000 zat berbahaya dalam rokok dapat mengganggu kemampuan tulang menyerap kalsium.

"Jika kopi dicampur susu mungkin dapat mengurangi risiko osteoporosis, namun lebih baik untuk tidak mengonsumsi secara berlebihan," ujar Ekowati.

Kondisi itu diperparah dengan rendahnya asupan kalsium orang Indonesia dibandingkan dengan jumlah yang dianjurkan yaitu hanya sekitar 270-300 miligram per hari pada orang dewasa dan 318-380 miligram per hari pada wanita hamil. Padahal asupan kalsium yang dianjurkan menurut Standar Internasional adalah 1.000-1.200 miligram per hari untuk orang dewasa.

Selain makanan, tindakan yang harus dilakukan untuk memastikan asupan kalsium itu adalah dengan cukup terpapar matahari dan latihan fisik. "Latihan fisik ini tidak harus dengan olahraga tapi juga bisa dengan melakukan aktivitas seperti berdansa atau hal lain. Sayangnya, pola hidup modern menuntut orang untuk bekerja didalam gedung yang aktivitas fisiknya lebih kurang daripada bekerja sebagai petani misalnya," ujar Ekowati.

Sementara itu, makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi karena tinggi kandungan kalsiumnya disebut Ekowati antara lain ikan (teri kering, rebon, teri segar, sarden kaleng), sayuran (daun pepaya, bayam, sawi, brokoli), kacang-kacangan dan hasil olahannya (kacang panjang, susu kedelai, tempe, tahu), susu dan produknya (susu sapi, susu kambing, ASI, keju, yoghurt, susu kalsium) serta sereal (jali, havermut)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar