Sabtu, 24 Desember 2011

Melihat Lebih Jauh Proses Pembuatan Milkuma

Sebagai produk yang memiliki keunggulan dalam memberikan efek kesehatan khususnya pada penyakit paru-paru, Milkuma hingga kini mulai banyak dilirik masyarakat sebagai salah satu obat herbal yang memiliki manfaat cukup baik untuk kesehatan. Jaminan akan produk Milkuma juga dapat dilihat dari perusahaan yang memproduksinya, dimana hingga saat ini produk Milkuma sudah menyebar keseluruh pelosok tanah air.

Sebelum kita mengenal lebih jauh produk Milkuma, kami akan mengajak anda untuk mengunjungi pabrik pembuatan Milkuma terlebih dahulu. Untuk itu kita akan mengunjungi Kabupaten tegal, Jawa Tengah yang merupakan daerah tempat Milkuma diproduksi.

Kabupaten tegal, adalah sebuah kabupaten di Jawa Tengah. Sebagai kota kecil, Kabupaten tegal merupakan daerah yang sebagian penduduknya bekerja pada sektor pertanian dan perkebunan. Di salah satu desa, tepatnya tidak jauh dari pusat Kabupaten tegal, terdapat sebuah pabrik yang tidak terlalu besar yang memproduksi hasil olahan susu dengan gula aren, dengan proses pembuatan yang modern. Dari pabrik ini setiap hari tidak kurang dari seribu liter susu etawa diproduksi untuk dijadikan produk obat herbal yang diberi nama Milkuma.

Menurut Roby selaku pemilik pabrik, Milkuma merupakan produk obat herbal yang berasal dari susu etawa yang diolah dengan gula aren. Adapun manfaat yang dihasilkan oleh Milkuma ini meliputi beberapa penyakit, khususnya penyakit yang berkaitan dengan paru-paru.

Untuk proses pembuatan, Roby mengutarakan pembuatan Milkuma membutuhkan waktu yang cukup lama agar mendapatkan hasil yang maksimal. Diawali pada pagi hari, dimana ia menerima susu etawa segar dari para peternak etawa di daerah Tegal dan Sleman, DIY sebanyak seribu liter, yang kemudian dimasukkan ke dalam kantung-kantung untuk didinginkan terlebih dahulu agar susu tetap dalam kondisi segar.

Setelah satu jam di dalam mesin pendingin, susu kemudian diolah dengan cara dimasak dalam waktu beberapa jam, yang kemudian dicampur dengan gula aren.”Walaupun kita memasak susu etawa dan gula aren ini memakan waktu beberapa jam, kita tidak perlu khawatir akan kandungan yang ada dalam susu tersebut hilang. Karena, susu etawa sangat kuat dengan suhu tinggi dan ini dimaksudkan agar mematikan bakteri-bakteri yang ada dalam susu tersebut,” ungkap Roby.

Lebih lanjut Roby menjelaskan, setelah susu dan gula aren dimasak, dan akhirnya berubah menjadi gumpalan-gumpalan, susu tersebut dibawa ke ruang pemecah untuk dihancurkan sehingga menjadi gumpalan-gumpalan atau butiran-butiran yang halus. Jika sudah halus, selanjutnya dibawa ke mesin pengering untuk mengurangi kadar air dalam susu tersebut. Dalam proses pengeringan ini juga membutuhkan waktu yang cukup lama dengan suhu yang tinggi pula.

“Dengan suhu tinggi bakteri akan mati, jadi dalam ruangan pengering suhunya juga selalu panas. Ini memakan waktu hingga enam jam. Satu hal yang paling penting adalah, selain membuat produk kami benar-benar bersih, dalam ruangan pabrik juga selalu diperhatikan kebersihannya. Hal ini agar produk kami benar-benar higienis dan tidak ada sedikitpun bakteri yang masuk ke dalam susu,” ujar Roby.

Setelah susu sudah dalam kondisi kering dan menjadi butiran-butiran halus, kembali susu dibawa keruang strerilisasi untuk melihat produk yang layak dan tidak layak. Setelah melalui proses penyeleksian, barulah susu yang sudah menjadi butiran-butiran halus itu dibawa ke dalam mesin pengemas.

Pada ruang pengemas ini juga tidak dapat sembarang orang bisa masuk, semuanya harus steril dan bersih. Hal ini dimaksudkan agar produk susu ini tidak terkontaminasi baik oleh bakteri maupun kuman yang mendompleng pada kemasan atau apa saja yang dibawa masuk oleh orang yang ingin melihatnya.

Barulah setelah susu masuk kedalam kemasan alumunium foil, kemasan ini kemudian diperiksa satu persatu untuk kembali dilihat apakah ada kotoran yang ikut di luar kemasan alumunium foil tersebut. Jika proses tersebut sudah selesai, barulah susu etawa dikemas dan siap untuk dipasarkan.

“Produksi kami saat ini sebanyak 200 kilogram curah setiap harinya. Dan ini berasal dari 1000 liter susu etawa yang kita terima setiap hari. Sedangkan untuk gula aren yang kita gunakan, saat ini kami mendatangkannya dari Bandung, karena memiliki kualitasnya yang cukup baik dibandingkan daerah lainnya,” kata Roby.

Pengolahan susu kambingSedangkan untuk peralatan yang ada, Roby mengatakan, saat ini pihaknya memiliki 20 peralatan dari seluruh proses. Peralatan ini mulai dari yang bersifat tradisional hingga yang bersifat modern. Dan semua peralatan ini sudah sesuai dengan standar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Milkuma yang merupakan produk susu etawa merupakan obat herbal yang memiliki spesifikasi khusus untuk manfaatnya. Memang semua susu memiliki keunggulan masing-masing khususnya untuk kesehatan. Namun, Milkuma miliki manfaat tersendiri, yaitu untuk penyakit yang berkaitan dengan paru-paru, gejala ginjal, dan lainnya. Bahkan untuk beberapa kasus juga telah dibuktikan bagi penderita diabetes juga dapat menggunakan produk ini,”

“Susu etawa itu sudah mendekati Sunah Rosul, jadi manfaatnya sangat banyak. Dengan mengkonsumsi Milkuma setiap hari, Insya Allah akan memberikan dampak yang baik untuk kesehatan. Dan melihat perkembangan penjualan saat ini yang mana sudah menunjukan adanya peningkatan, kami akan terus mempertahankan kualitas dan berupaya untuk lebih meningkatkan sarana dan prasana yang ada,” tandas Roby.

Dengan melihat lebih dekat proses pembuatan Milkuma, kita dapat mengetahui kalau produk ini dibuat dengan proses yang begitu panjang dan dijamin akan sterilisasinya. Makanya tak heran kalau Milkuma memiliki manfaat yang cukup baik untuk kesehatan, bukan hanya pada orang tua atau dewasa tapi juga bermanfaat untuk perkembangan tubuh anak-anak, sehingga mereka tidak mudah sakit dan memiliki prestasi yang gemilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar